Dengan modal sebesar Rp. 100.000.000 dan truk Mitsubishi Colt FE 71 L yang memiliki panjang 5,85 meter, dimasa depan saya akan merintis bisnis Food Truck atau truk makanan berjalan. Model bisnis ini aslinya berasal dari Amerika, dan untuk di Indonesia sendiri saya rasa akan menyedot banyak perhatian karena konsep dari bisnis ini yang sangat menarik, unik dan belum terlalu banyak dijumpai namun akhir-akhir ini sedang naik daun terutama di kota-kota besar sehingga menimbulkan rasa penasaran bagi masyarakat untuk mencobanya.
Food Truck sendiri adalah bisnis dalam bidang kuliner yang menggunakan truk sebagai tempat pengolahan makanan sekaligus tempat penjualannya itu sendiri. Karena menggunakan truk, maka lokasi penjualannya tidak menetap melainkan berpindah-pindah. Namun Food Truck ini memiliki keunikan tersendiri dan bukan hanya sekedar truk yang menjual makanan secara berpindah-pindah. Salah satu keunikannya dan yang juga merupakan ciri khas dari Food Truck adalah design dan dekorasi Truck yang dibuat menarik. Dan biasanya setiap Food Truck memiliki ciri khas tema yang diangkat dalam Truck nya dan mempunyai menu-menu khusus. Misalnya suatu Food Truck hanya khusus menjual pasta, ice cream, kopi, makanan western, makanan oriental atau makanan italia saja.
Untuk pengalokasian modal sebesar Rp. 100.000.000 akan saya pergunakan untuk biaya konstruksi dapur, alat-alat memasak, bahan-bahan dagangan dan untuk mempercantik interior serta dekorasi bagian dalam dan luar dari truk agar cocok dengan tema.
Food Truck saya sendiri bernama “Street Creamery” dan memiliki tema yang bernuansa sedikit klasik, vintage dan colorful yang menyajikan menu-menu desert seperti pancake, ice cream dan waffle. Saya memilih menu-menu tersebut karena sasaran pemasaran saya adalah kaum urban yang dinamis serta anak-anak muda yang hobi berburu kuliner untuk hang out bersama teman-temannya. Sehingga menu tersebut akan banyak diminati karena praktis, fleksibel, harganya terjangkau, dan sehat. Dan untuk kisaran harga dari menu-menu yang saya tawarkan adalah berkisar Rp. 20.000 – Rp. 85.000.
Lokasi penjualan yang saya pilih adalah di tempat-tempat ramai yang dekat dengan kawasan anak-anak muda berkumpul. Selain itu juga sesekali saya akan memilih tempat yang belum ramai kemudian berkoordinasi dengan sesama pelaku usaha food truck lainnya untuk bersama-sama memperkenalkan bahwa tempat tersebut adalah tempat mangkal food truck.
Untuk metode pemasaran saya akan menggunakan media sosial seperti Twitter, Facebook, Path dan Instagram karena akan sangat ampuh untuk mempromosikan, terutama untuk kalangan anak-anak muda dan karena sangat cepat dalam penyebarluasan informasi serta tidak perlu untuk mengeluarkan biaya lagi.
Sumber : http://waffleruffle.blogspot.com/2015/01/bisnis-food-truck.html
Sumber : http://waffleruffle.blogspot.com/2015/01/bisnis-food-truck.html